Beningnews - Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri turun tangan menyelidiki dugaan penyelewengan dalam pengelolaan anggaran Otonomi Khusus (Otsus) di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Tak tanggung-tanggung, dugaan dana Otsu yang diselewengkan itu mencapai ratusan triliun.
Hal itu diungkap Karo Analis Baintelkam Polri, Brigjen Pol Achmad Kartiko dalam Rapim Polri yang digelar virtual, Rabu (17/2/21).
“Ada Rp126 triliun. Rp93 triliun dana digelontorkan untuk Papua dan Rp33 triliun untuk Papua Barat,” beber Achmad Kartiko.
Menurut Achmad, dugaan penyelewengan dana Otsus itu terendus oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Mereka BPK menemukan adanya dugaan penggelembungan harga dalam pengadaan sejumlah fasilitas umum di Papua. Salah satunya, adanya laporan fiktif untuk pembayaran sejumlah pembangunan di wilayah Papua itu yang mencapi Rp1,8 triliun.
“Ada pembayaran fiktif dalam pembangunan PLTA sekitar Rp9,6 miliar. Secara keseluruhan ditemukan penyelewengan dana sebesar lebih dari Rp1,8 triliun,” paparnya.
Padahal, kata Achmad Kartiko, sejatinya dana Otsus di tanah Cendrawasih diyakini untuk menyelesaikan konflik. Namun, ironisnya dana tersebut malah diselewengkan.
“Sejatinya Otsus Papua adalah untuk penyelesaian konflik di tanah Papua,” ujarnya. (pj1/mg)
COMMENTS