BENINGNEWS- Sejauh ini PT INDOKOR MITRATAMA SEJAHTERA sebagai perwakilan dari SWISS KEY TRADING (SKT) dan NATIONAL STANDARD FINANCE (NSF) telah MENYETUJUI permohonan kuota pinjaman SERIKAT2 PEKERJA yg dikoordinir oleh Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) Daeng Wahidin.
Pinjaman tersebut bisa segera dicairkan setelah semua persyaratan SKT/NSF dipenuhi. Untuk tidak terbebani oleh bunga pinjaman, agunan dan pinjaman pokok, dana pinjaman akan dikelola dulu dengan cara FINANCE ENGINEERING dan ROLLING PROGRAM yg akan dibantu oleh berbagai pihak yg ahli Keuangan dan Perbankan Internasional.
Finance Engineering dan Rolling Program tidak bisa dilakukan oleh banker atau ahli keuangan biasa, hanya mereka yg punya hubungan sangat baik dg pemain2 keuangan dunia yg mampu mengerjakan hal2 khusus tersebut. Tidak banyak ahli Keuangan dan Perbankan Indonesia yg paham hal itu, untungnya saya kenal baik dg orang khusus yg mampu melakukan hal tsb, sehingga peminjam2 dari Serikat Pekerja ini tdk akan terbebani pinjaman ini.
Negara pun tdk terbebani, krn pinjaman yg dikelola dg Finance Engineering dan Rolling Program yang akan membayar bunga dan pinjaman pokok jika bisnis2 yg dijalankan ternyata gagal.
Agar tidak harus pakai agunan dibutuhkan peran bank2 penerima pinjaman. Cara ini hanya bisa dilakukan jika pemerintah bersedia membantu para serikat pekerja tsb. Saat ini surat permohonan utk mohon bantuan pada pemerintah SUDAH dilayangkan pihak serikat pekerja, tinggal tunggu jawabannya saja.
Saat ini, kecuali NSF TIDAK ADA SATUPUN pihak yg mampu memberi pinjaman dana besar sampai $300M. Jadi kunci bisa tdknya dana pinjaman ini cair ada ditangan pemerintah.
NSF hanya menyediakan dananya dg syarat2 baku yg harus dipenuhi calon peminjam, sedangkan urusan dengan pemerintah adalah tanggung jawab organisasi2 serikat pekerja dengan seluruh anggotanya.
Inilah saat pembuktian yg sebenarnya, apakah pemerintah sungguh2 mau membantu para pekerja/buruh kita atau tidak? Kita tunggu saja ujung dari proses ini.
Ir Imbang Djaja, alumnus ITB dan ARCO, AS
Pinjaman tersebut bisa segera dicairkan setelah semua persyaratan SKT/NSF dipenuhi. Untuk tidak terbebani oleh bunga pinjaman, agunan dan pinjaman pokok, dana pinjaman akan dikelola dulu dengan cara FINANCE ENGINEERING dan ROLLING PROGRAM yg akan dibantu oleh berbagai pihak yg ahli Keuangan dan Perbankan Internasional.
Finance Engineering dan Rolling Program tidak bisa dilakukan oleh banker atau ahli keuangan biasa, hanya mereka yg punya hubungan sangat baik dg pemain2 keuangan dunia yg mampu mengerjakan hal2 khusus tersebut. Tidak banyak ahli Keuangan dan Perbankan Indonesia yg paham hal itu, untungnya saya kenal baik dg orang khusus yg mampu melakukan hal tsb, sehingga peminjam2 dari Serikat Pekerja ini tdk akan terbebani pinjaman ini.
Negara pun tdk terbebani, krn pinjaman yg dikelola dg Finance Engineering dan Rolling Program yang akan membayar bunga dan pinjaman pokok jika bisnis2 yg dijalankan ternyata gagal.
Agar tidak harus pakai agunan dibutuhkan peran bank2 penerima pinjaman. Cara ini hanya bisa dilakukan jika pemerintah bersedia membantu para serikat pekerja tsb. Saat ini surat permohonan utk mohon bantuan pada pemerintah SUDAH dilayangkan pihak serikat pekerja, tinggal tunggu jawabannya saja.
Saat ini, kecuali NSF TIDAK ADA SATUPUN pihak yg mampu memberi pinjaman dana besar sampai $300M. Jadi kunci bisa tdknya dana pinjaman ini cair ada ditangan pemerintah.
NSF hanya menyediakan dananya dg syarat2 baku yg harus dipenuhi calon peminjam, sedangkan urusan dengan pemerintah adalah tanggung jawab organisasi2 serikat pekerja dengan seluruh anggotanya.
Inilah saat pembuktian yg sebenarnya, apakah pemerintah sungguh2 mau membantu para pekerja/buruh kita atau tidak? Kita tunggu saja ujung dari proses ini.
Ir Imbang Djaja, alumnus ITB dan ARCO, AS
COMMENTS