PURWOKERTO-Makam Ragasemangsang yang letaknya di tengah jalan di Purwokerto rupanya sempat akan dipindahkan. Namun usaha itu gagal karena ada saja halangannya.
Makam Ragasemangsang begitu menarik perhatian karena posisinya yang dibiarkan berdiri di tengah jalan. Makam berukuran 1,5x2 meter itu diyakini sudah ada sejak zaman Belanda.
Untuk asal-usul makam sendiri, sampai sekarang belum ada jawaban pasti kebenaran sejarahnya. Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Deskart Jatmiko, setidaknya ada 3 versi cerita dari Makam Ragasemangsang ini.
Versi pertama yang mengatakan ada hubungannya dengan cerita babat Kamandaka. Kemudian versi cerita Kyai Pekih. Ketiga, cerita tentang orang yang terjun payung jatuh sebelum kemerdekaan dan dimakamkan di lokasi tersebut.
Selain sejarahnya yang masih perlu digali, kisah menarik lainnya dari Makam Ragasemangsang adalah mengenai makam yang tak bisa dipindah. Hal itu disampaikan Ketua RT 3 RW 5 Sokanegara, Karto Suwito kepada detikcom pada 2018.
Dia mengatakan jika makam tersebut sempat pernah akan dipindah. Namun rencana itu batal karena tak ada yang kuat memindahkannya dan akhirnya makam itu tetap berada di lokasi tersebut. Dia mengingat dulu makam tersebut dulu berada di pinggir jalan hingga dilakukan pelebaran, tapi makam tersebut tidak dipindah.
Selain itu, dirinya juga sempat mengetahui saat ada pengerjaan membuat galian saluran air yang melintasi makam untuk disalurkan ke perkampungan. Tiba-tiba salah satu pekerjanya langsung jatuh pingsan tidak sadarkan diri.
"Mungkin karena sudah tidak ada lagi juru kunci yang menjaga makam itu, jadi cerita pastinya tentang kebenaran siapa yang dimakamkan di situ tidak jelas. Dulu ada, tapi setelah juru kuncinya meninggal tidak ada lagi yang menuruni sebagai juru kunci termasuk anaknya," ujarnya.
Terlepas dari cerita yang berhembus di masyarakat, Makam Ragasemangsang merupakan cagar budaya yang harus dilindungi. Makam ini tak bisa sembarangan diubah karena dilindungi undang-undang. I dtk
COMMENTS