JAKARTA - Mantan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Iran tahun 2012-2016, Dian Wirengjurit memberikan prediksi bahwa serangan/perang Israel ke Iran tidak akan berlangsung lama dan serangan itu justru bisa jadi bumerang bagi Israel sendiri. Mengapa?
Sementara panelis lainnya, Pipip A. Rifa'i Hasan, Ph.D (Dosen Magister studi Islam, Universitas Paramadina, Ketua PIEC) mengatakan Iran membalas serangan ke Israel sesuai hukum internasional yang berlaku (meski hukum internasional tak mengikat) dan dalam upaya membela diri serta menunjukkan bahwa Iran tak bisa ditekan dan dipaksa tunduk oleh siapapun.
Dian menyebut Israel memiliki sumber daya energi, ekonomi dan militer yang terbatas. ‘’Perang itu butuh sumber daya yang amat besar dalam sisi ekonomi, militer dan energy. Israel mengandalkan bantuan AS/Barat dan itu tidak ada jaminan pasti dipenuhi oleh AS/Barat meski G-7 mendukung serangan Israel terhadap Iran,’’katanya dalam seminar yang diselenggarakn oleh Paramadina Institute of Ethics and Civilization (PIEC) bekerjasama dengan Yayasan Persada Hati dan Maha Indonesia di Hotel Ambhara Jakarta, Kamis kemarin. Seminar dipandu Dr. Rizki Damayanti, MA (Dosen Hubungan Internasional, Universitas Paramadina).
Terkait sikap AS/Barat terhadap Iran dalam konteks serangan Israel itu, Dian menyatakan bahwa Negara-negara Barat tidak bisa dipercaya. Munafik. ‘’Sudah banyak buktinya, AS/Barat bersifat munafik terhadap Iran, Palestina dan Negara Muslim berkembang lainnya yang tak disukai Barat, ’’ujar Dian.
Pipip dan Dian juga menyinggung bahwa permusuhan sengit yang tak berkesudahan dari AS, Israel dan sejumlah negara Eropa (Inggris, Perancis, Jerman) terhadap Iran bersumber dari sikap dan posisi perlawanan Republik Islam Iran terhadap rezim apartheid Zionis Israel yang telah menjajah rakyat Palestina di tengah kebungkaman dunia . (ff)
COMMENTS