Luka Mental Bukan untuk Bahan Candaan


KENDARI - Psikolog Klinis Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Kendari Astri Yunita menyebut rendahnya pemahaman masyarakat terhadap kesehatan mental masih menjadi persoalan serius di tengah meningkatnya kasus krisis psikologis di berbagai daerah.

Astri Yunita saat ditemui di Kendari, Senin, mengatakan respons publik terhadap peristiwa tragis sering kali tidak mencerminkan empati, bahkan cenderung menjadikan penderitaan mental sebagai bahan canda.

Ia menyampaikan reaksi semacam itu mencerminkan betapa rendahnya pemahaman masyarakat terhadap isu kesehatan mental.

"Luka mental itu nyata dan serius. Tapi banyak yang memperlakukannya seolah hanya drama belaka. Ini bukan bahan hiburan, apalagi untuk dijadikan gosip," kata Astri Yunita.

Ia juga menjelaskan luka psikologis bisa jauh lebih menyakitkan daripada luka fisik. Bahkan hal tersebut juga bisa mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan menjalani hidup.

"Kalau luka fisik bisa diobati dengan perban dan waktu, luka batin kadang terus membekas dan tak terlihat oleh mata," ujar Astri Yunita.

Ia menekankan pentingnya membangun pemahaman bersama agar setiap tragedi yang menyangkut kesehatan mental tidak lagi disambut dengan cibiran atau penilaian sepihak.

Menurutnya, setiap komentar sembrono dapat memperburuk kondisi orang-orang yang sedang berada di titik paling rapuh dalam hidupnya.

"Kita tidak pernah tahu seberapa dalam luka yang sedang mereka tanggung. Kadang mereka hanya ingin berhenti dari rasa sakit, bukan berhenti hidup," kata Astri Yunita.

Ia mengajak masyarakat untuk mulai membentuk lingkungan sosial yang lebih peduli dan bebas dari stigma terhadap gangguan mental. Edukasi publik adalah langkah penting agar ruang-ruang sosial menjadi lebih aman bagi mereka yang sedang berjuang dalam diam.

"Ketika kita merespons dengan empati dan kepedulian, kita menciptakan harapan. Dan harapan itulah yang kadang menyelamatkan nyawa," sebut Astri Yunita..

Ia menambahkan dengan satu pesan penting, berhenti memperlakukan penderitaan batin sebagai bahan konsumsi ringan. Kesadaran bersama adalah langkah awal pencegahan dan itu dimulai dari cara kita memilih kata. I tar

COMMENTS

$type=three$va=0$count=6$cate=0$snippet=hide$rm=0$comment=0$date=1$author=0

Nama

INTERNASIONAL,3, NASIONAL,1,EKBIS,2311,FEED,691,FOKUS,1581,INTERNASIONAL,4533,IPTEK,2383,LIFESTYLE,1762,NASIONAL,5708,OLAHRAGA,1672,OPINI,260,POLITIK,1,PROMOTE,28,RAGAM,6079,RELIGI,218,
ltr
item
Beningnews: Luka Mental Bukan untuk Bahan Candaan
Luka Mental Bukan untuk Bahan Candaan
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgVbmYl3KvCWAWJ_Ap2lG-Hw4mJEV_uxq51Wrc7GWpMQ78OxqVLJ_z0n0CWSOwUETp78PpMf8PAZzO9heP40mEcPc7dV8fKspswU42L7ZuwWLFBq0HTWBxvjvr9PL-Mv3dw20Wlo724TkNp86gzYxVQmYaLjlTt5MJYVY-2KSr4UWv0aFeSh2PFlpuhJuA
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgVbmYl3KvCWAWJ_Ap2lG-Hw4mJEV_uxq51Wrc7GWpMQ78OxqVLJ_z0n0CWSOwUETp78PpMf8PAZzO9heP40mEcPc7dV8fKspswU42L7ZuwWLFBq0HTWBxvjvr9PL-Mv3dw20Wlo724TkNp86gzYxVQmYaLjlTt5MJYVY-2KSr4UWv0aFeSh2PFlpuhJuA=s72-c
Beningnews
https://www.beningnews.com/2025/06/luka-mental-bukan-untuk-bahan-candaan.html
https://www.beningnews.com/
https://www.beningnews.com/
https://www.beningnews.com/2025/06/luka-mental-bukan-untuk-bahan-candaan.html
true
1371413016624131716
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By HOME PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy