DOHA - Jaringan Media Al Jazeera pada Senin mengecam pembunuhan lima stafnya oleh tentara Israel di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Al Jazeera menggambarkan serangan tersebut sebagai "serangan terang-terangan dan direncanakan dengan sengaja terhadap kebebasan pers."
"Serangan ini terjadi di tengah dampak katastrofe dari serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang telah menyebabkan pembantaian tanpa henti terhadap warga sipil, kelaparan paksa, dan penghancuran seluruh komunitas," menurut pernyataan itu, yang meminta pertanggungjawaban pasukan dan pemerintah Israel atas "penargetan dan pembunuhan yang disengaja" terhadap jurnalisnya.
Jaringan media tersebut menekankan bahwa menargetkan korespondennya merupakan "upaya putus asa untuk membungkam suara-suara yang mengungkap rencana penangkapan dan pendudukan Gaza yang akan datang."
Al Jazeera menyerukan kepada komunitas internasional dan semua organisasi terkait untuk mengambil langkah-langkah tegas guna menghentikan apa yang disebutnya sebagai "genosida yang sedang berlangsung" dan mengakhiri penargetan sengaja terhadap jurnalis.
Menurut jaringan tersebut, tentara Israel pada Minggu (10/8) menewaskan lima jurnalisnya dengan menyerang tenda mereka di depan Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza City. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa salah satu dari mereka terkait dengan Hamas. I tar
COMMENTS