NEW YORK - Suasana pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB memanas setelah Wakil Duta Besar (Dubes) Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky melontarkan tuduhan tajam kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Gideon Saar.
Polyansky menyebut Sa'ar munafik terkait keputusan pencaplokan Gaza yang diambil kabinet keamanan Israel.
Menurut Polyansky, Sa'ar sudah mengetahui rencana pencaplokan tersebut sejak menghadiri sidang Dewan Keamanan PBB pada Selasa pekan lalu, 2 hari sebelum keputusan resmi diambil. Namun, kata dia, Sa'ar memilih diam di forum internasional dan tidak mengungkap rencana tersebut.
Lebih lanjut Polyansky menyebut keputusan Israel mencalok Gaza tersebut sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional, menunjukkan pengabaian terang-terangan terhadap seruan komunitas internasional.
"Ini adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional, sekaligus bukti pengabaian terang-terangan terhadap seruan komunitas internasional," kata Polyansky, seperti dikutip dari Anadolu, Senin (11/8/2025).
Rusia menjadi salah satu dari empat anggota tetap Dewan Keamanan PBB, bersama China, Inggris, dan Prancis, yang mengecam keras pencaplokan Gaza oleh Israel. Hanya Amerika Serikat yang mendukung langkah kontroversial tersebut.
China: Gaza Milik Rakyat Palestina
Dubes China untuk PBB Fu Cong juga memberikan pernyataan keras, menegaskan bahwa Gaza adalah bagian integral dari wilayah Palestina. Ia mendesak Israel segera membatalkan keputusan yang dinilainya "berbahaya" dan membuka perbatasan untuk bantuan kemanusiaan.
"Setiap upaya mengubah struktur demografis dan teritorial Palestina harus ditolak dan dilawan secara maksimal," kata Fu Cong.
Inggris dan Prancis: Perluas Perang, Perdalam Penderitaan
Dubes Inggris James Kariuk menilai langkah Israel itu hanya akan memperpanjang konflik dan memperburuk penderitaan rakyat Palestina. Ia juga mendesak pencabutan pembatasan pengiriman bantuan ke Gaza.
Dubes Prancis Jay Dharmadhikari bahkan secara tegas menyebut pencaplokan Gaza tidak akan memberi keamanan tambahan bagi Israel, justru menambah ketegangan dan pertumpahan darah.
AS Dukung Israel, Salahkan Hamas
Di sisi lain, Penjabat Wakil Dubes AS untuk PBB Dorothy Shea menyatakan dukungan penuh terhadap "hak Israel membela diri". Ia menuding Hamas bersikap keras kepala dan menolak gencatan senjata, sehingga memicu eskalasi konflik di Gaza.
Pertemuan darurat DK PBB ini memperlihatkan tajamnya perpecahan di antara kekuatan besar dunia soal Gaza—dengan Rusia bahkan secara terbuka menyebut pejabat tinggi Israel munafik di hadapan forum internasional. I ins
COMMENTS