MICHIGAN – Kandidat senator Amerika Serikat dari Partai Republik, Jake Lang mendapat kecaman dari berbagai pihak usai dirinya mencoba membakar Al Quran. Insiden ini terjadi saat Jake Lang mengikuti aksi anti Islam di daerah Dearborn, Michigan yang dikenal sebagai kota dengan komunitas Muslim-Amrika terbesar.
Dalam video yang diunggah ke media sosial oleh jurnalis independen Brendan Gutenschwager, terlihat Lang memegang sebuah kaleng cairan pemantik api ketika ia melempar kitab suci umat Islam itu ke tanah saat aksi pada hari Selasa kemarin waktu setempat. Seorang peserta aksi tandingan langsung bergegas mengambil Al-Qur'an itu sebelum sempat dibakar.
"Jangan dibakar, bro. Kamu nggak boleh bakar itu," ujar peserta aksi tandingan tersebut dikutip dari laman Sabah Daily, Jumat 21 November 2025.
Lang yang kini mencalonkan diri sebagai senator dari Florida setelah mendapat pengampunan dari Presiden Donald Trump atas keterlibatannya dalam kerusuhan Capitol pada 6 Januari 2021 itu kemudian mengatakan bahwa ia masih punya salinan Al-Qur'an lainnya.
Dalam video lain yang diunggah Gutenschwager, Lang tampak menepukkan sebungkus daging babi ke kitab suci tersebut, sementara peserta aksi tandingan yang sama memperingatkannya.
"Ini nggak sopan."
Situasi pun berubah ricuh ketika seorang demonstran menepis kitab itu dari tangan Lang, yang memicu perkelahian kecil. Orang lain juga terlihat mencoba mengambil Al Quran dari calon senator AS itu, tapi Al Quran tersebut kembali terjatuh sebelum akhirnya diamankan oleh seseorang yang langsung membawanya menjauh dari lokasi.
Rangkaian insiden itu merupakan bagian dari demonstrasi yang diorganisir Lang, yang berakhir dengan kedatangannya ke rapat Dewan Kota Dearborn. Di sana ia mengatakan kepada para anggota dewan yang beberapa di antaranya beragama Islam dan mengklaim bahwa orang Amerika tidak menginginkan kehadiran umat Muslim di negeri Paman Sam itu.
"Kalian tidak hidup seperti kami. Kami tidak ingin kalian di negara kami. Kami akan datang dan makan shawarma kalian di Somalia, oke?" kata Lang, tanpa menyadari bahwa makanan tersebut berasal dari kawasan Levant, bukan Somalia.
Lang juga terus menerus melemparkan kalimat-kalimat cacian kepada umat muslim di rapat dewan Kota Dearborn itu.
"Kami punya hak untuk menentukan masa depan kami. Para pendiri bangsa berjuang demi masa depan itu untuk orang Amerika kulit putih, dan sekarang kami sedang disingkirkan. Kalian datang ke sini, menikahi empat atau lima perempuan, lalu jumlah kalian melampaui kami," kata dia.
Pernyataan Lang tersebut dianggap menggema teori konspirasi great replacement, sebuah keyakinan ekstrem yang sudah berkali-kali dibantah, yang mengklaim bahwa orang kulit putih sedang digantikan oleh kelompok non-kulit putih di negara-negara Barat. Keyakinan salah kaprah ini semakin sering muncul di kalangan pendukung garis keras Trump yang dikenal sebagai MAGA (Make America Great Again). I viva

COMMENTS