PANGKALPINANG - PT PLN (Persero) mengoperasikan kembali saluran kabel laut tegangan tinggi dan saluran kabel tanah tegangan tinggi sirkit-2 yang menghubungkan Sumatera-Bangka untuk memperkuat sistem kelistrikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Pengoperasian kembali saluran listrik 150 kilovolt (kV) Sumatera-Bangka ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi masyarakat dan upaya kita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Babel Ira Savitri di Pangkalpinang, Minggu.
Penyaluran kembali saluran tersebut, menurut dia, dilakukan setelah kerusakan SKLT Sirkit II pada kabel phasa R di jarak 14,7 kilometer dari arah landing point Tanjungcarat menuju Mentok tahun 2023, PLN melakukan upaya pemulihan menyeluruh mulai dari inspeksi teknis, uji keandalan, hingga sinkronisasi sistem.
Seluruh tahapan tersebut dituntaskan dengan pemberian tegangan sebagai langkah akhir pengoperasian kembali jaringan interkoneksi tersebut.
"Kita bersyukur dan mengapresiasi semua pihak yang terlibat sehingga kabel laut Sumatera-Bangka sirkit-2 beroperasi kembali sehingga pasokan listrik dari Sumatera kembali stabil, bahkan kapasitasnya meningkat," katanya.
Menurut dia, penambahan daya tersebut sebagai bentuk komitmen PLN mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, sektor industri, dan pelayanan publik.
Gubernur Babel Hidayat Arsani mengapresiasi beroperasinya kembali interkoneksi 150kV Sumatera-Bangka sirkit-2, sehingga pasokan listrik lebih andal dan konektivitas antar pulau semakin kuat.
"Langkah cepat dan sigap PLN dalam memulihkan kabel laut dan penambahan daya mampu listrik semakin baik dan kami optimistis iklim investasi akan semakin meningkat karena ketersediaan listrik yang andal adalah kunci utama bagi para investor. Hal ini tentu akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Babel," katanya.
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Suroso Isnandar mengatakan beroperasinya kembali interkoneksi di Babel menjadi tonggak penting dalam penguatan sistem kelistrikan nasional, sekaligus wujud nyata keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Listrik yang andal bukan sekadar kebutuhan dasar, tetapi penggerak utama ekonomi bangsa. Kami ingin memastikan setiap daerah, termasuk wilayah kepulauan, merasakan manfaat langsung dari transformasi kelistrikan yang tengah dijalankan," ujar dia.
Dengan beroperasinya kembali jaringan interkoneksi ini, kapasitas transfer daya dari sistem Sumatera ke sistem Bangka meningkat dari 60 megawatt (MW) menjadi 100 MW.
Proses pemulihan interkoneksi kelistrikan ini mencakup pekerjaan pemulihan SKLT sepanjang 36 kilometer dan SKTT 3,9 kilometer yang menghubungkan Sistem Sumatera dan Sistem Bangka melalui landing point di Tanjungcarat-Mentok.
Meskipun menghadapi tantangan teknis di lapangan, seluruh proses dapat diselesaikan dengan baik berkat dukungan pemerintah daerah, mitra kerja, dan sinergi seluruh elemen masyarakat.
Ia mengatakan seluruh proses pekerjaan dilakukan dengan menerapkan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ketat, guna memastikan setiap tahapan berjalan aman, tertib dan lancar. I tar

COMMENTS