PASURUAN - Polres Pasuruan Kota memastikan kondisi kesehatan dan psikologi Muhammad Sulaiman (18), santri asal Kabupaten Pasuruan korban penculikan, baik.
Meski demikian, korban mengaku sempat mendapatkan penyiksaan karena terdapat luka lebam di bagian hidung.
Pengakuan korban tersebut disampaikan langsung saat proses evakuasi usai penangkapan para pelaku penculikan. Dalam video, korban menunjukkan luka lebam di bagian hidung selama penyekapan di mobil para pelaku.
Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara menjelakan usai penangkapan para pelaku, korban langsung mendapatkan penanganan khusus. Termasuk pendampingan kesehatan jasmani dan kondisi psikologis korban.
"Dokter kesehatan sudah memeriksa kesehatan korban untuk memastikan bahwa kesehatan keadaan korban. Baik secara fisik maupun psikologisnya," ujar Davis.
Setelah dilakukan pemeriksaan, Davis juga menyampaikan kepada pengasuh pondok pesantren Metal, KH Nurkholis melalui video call.
Ia juga memberikan kesempatan pada korban untuk mengobrol langsung melalui handphonenya.
" Alhamdulillah kiai, para pelaku sudah kami amankan. Untuk santrinya pak kiai juga dalam keadaan sehat. Ini sudah diperiksa oleh dokter," ujar Davis kepada Nurkholis.
Dalam perbincangan itu, pihak Ponpes Metal juga menyampaikan terima kasih atas kerja keras pihak kepolisian.
"Mohon maaf, baru besok saya balik ke pondok. Saya tunggu hasil penyidikan lebih lanjut," kata Nurkholis melalui sambungan telepon.
Untuk diketahui, aksi penculikan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Metal, Rejoso, Pasuruan, MS (18) dilakukan di depan toko Hamdalah di Jalan Raya Pantura, Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Senin (21/04/2025) malam.
Aksi tersebut sempat terekam CCTV dan beredar luas di media sosial.
Kurang dari 10 jam, tim gabungan dari Polres Pasuruan Kota berhasil menangkap 7 pelaku penculikan di Tol Kebomas, Gresik, Selasa (22/04/2025) pagi.
Kini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif untuk mencari motif para pelaku penculikan. I kps
COMMENTS