WASHINGTON - Jajak pendapat terkini menunjukkan semakin meningkat ketidaksetujuan atas penanganan ekonomi Presiden AS Donald Trump, dan kekhawatiran akan inflasi.
Mayoritas responden menentang tarif yang lebih tinggi, dan memunculkan pesimisme tentang potensi resesi.
Kendati Trump berupaya menggembar-gemborkan kekuatan ekonominya dan mengkritik catatan inflasi mantan Presiden Joe Biden, kebijakan tarifnya telah memicu gejolak pasar dan kekhawatiran ekonomi global, yang membuat warga Amerika kecewa dengan rencananya.
Langkahnya terkait tarif, secara khusus telah memicu ketidakpastian dan kekhawatiran di pasar saham dan komoditas.
Jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan agenda ekonomi Trump disetujui oleh 37 persen responden, atau turun dari 42 persen pascapelantikannya.
Sementara itu, Pew Research Center melaporkan bahwa keyakinan terhadap penanganan ekonomi Trump berada pada angka 45 persen, terendah sejak 2019, dan turun dari 59 persen setelah Pemilu 2024.
All-America Economic Survey yang dilakukan CNBC menunjukkan 55 persen responden tidak setuju dengan kinerja ekonomi pemerintahan Trump.
Adapun jumlah responden yang setuju hanya tercatat 43 persen. Sementara itu responden independen 23 poin lebih negatif dibandingkan masa jabatan pertamanya. I tar
COMMENTS