JAKARTA - Jeep dikabarkan tengah melakukan penarikan kembali (recall) sebanyak 78.989 unit Wrangler dari model tahun 2024 dan 2025 akibat masalah perakitan.
Dilaporkan Carscoops pada Rabu (20/8) waktu setempat, Wrangler mengalami masalah pada sistem pemantauan tekanan ban.
Lebih detailnya, SUV ini memiliki kabel yang dapat terjepit sehingga sistem berpotensi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Masalah ini ditelusuri kembali ke masalah perakitan dan kabel akan diganti, jika diperlukan.
Namun demikian, Jeep meyakini hanya 1 persen dari kendaraan yang ditarik memiliki cacat tersebut, yang setara dengan sekitar 790 unit saja.
Diketahui, mengurangi tekanan ban adalah hal yang umum saat berkendara off-road.
Pada kondisi normal, sistem pemantauan tekanan ban Jeep Wrangler seharusnya memberikan peringatan kepada pengemudi.
Apabila ada kerusakan akibat kabel yang terjepit atau lainnya, maka lampu peringatan tidak menyala sebagaimana mestinya.
Menurut Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), FCA US membuka penyelidikan Oktober lalu untuk mencari tahu mengapa lampu peringatan tekanan ban menyala di beberapa Wrangler.
Penyelidikan ini berlangsung selama berbulan-bulan, tetapi pada bulan Juli tahun ini, mereka akhirnya menemukan "masalah teknis" yang dapat mengakibatkan kabel terjepit.
Jika ditelusuri lebih lanjut, kabel antena remote start dapat terjepit di bawah braket retraktor sabuk pengaman belakang kiri, yang dapat mengakibatkan sistem tidak dapat mendeteksi tekanan ban rendah. Jika ini terjadi, lampu peringatan tekanan ban akan menyala.
Sebagai bagian dari penarikan kembali, pemilik akan diinstruksikan untuk membawa kendaraan mereka ke diler.
Teknisi akan memeriksa kabel antena remote start dan menggantinya, jika perlu.
Pemberitahuan kepada pemilik diperkirakan akan dikirimkan awal bulan depan, tetapi pemberitahuan kepada diler menunjukkan bahwa solusi untuk masalah ini belum tersedia. I tar
COMMENTS